Stunting merupakan strategi pembangunan nasional melalui Rencana Aksi Nasional Gizi dan Ketahanan Pangan. Kegiatan ini menjadi salah satu kegiatan prioritas desa. Menurut data WHO pada tahun 2020, sekitar 149,2 juta atau 22% balita di dunia mengalami stunting. Berdasarkan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI), angka stunting di Jawa Barat pada tahun 2019 mengalami penurunan hingga 26,21%. Angka tersebut mengalami penurunan kembali pada tahun 2021 sebesar 24,3% dan kembali menurun pada tahun 2022 sebesar 20,2%. Pada tahun 2023, pemerintah menargetkan provisi Jawa Barat berencana menurunkan angka stunting hingga 19,2%. Meskipun angkanya menurun setiap tahun, tetapi masalah stunting masih menjadi masalah yang serius karena angkanya masih di atas 20% (Wulandari et al., 2021). Program penurunan angka stunting tidak hanya menargetkan zero stunting, tetapi juga memastikan jumlah balita yang mengalami stunting dapat menurun dan tidak naik pada tahun-tahun berikutnya.
Stunting di Desa Cipacing saat ini berjumlah 83 orang dan angkanya sempat mengalami kenaikan karena banyaknya balita yang mengalami stunting. Salah satu faktor yang menyebabkan kenaikan angka stunting karena penggunaan aplikasi e-Simpati yang kurang tepat, baik dalam input angka berat badan atau tinggi badan yang memiliki standar tertentu. Oleh sebab itu, perlu adanya pelatihan bagi para kader dalam pengukuran tinggi dan berat balita yang sesuai dengan standar nasional dan kesehatan.
Comments